Oleh : Ari Fauzi Sabani
Wahai Air.........Mengapa kau menari di atas teras negeriku
Apakah kamu iri pada kami yang selalu peduli
Pada malam-malam yang terlupakan
Dan siang yang mengerang kesakitan
Wahai Langit .........
Mengapa kau terus menangis
Gemercikmu memecah tangis di pemukiman
Lambaikan kelemahan di awal kesadaran
Memeluk penyesalan di ujung jalan kelaparan
Bahagiaku tak terlihat lagi di cermin
Apakah kamu tau dia tak bisa berenang?
Mengapa kau tak tanyakan itu sebelumnya?
Terbunuhlah aku pada kedalaman yang kosong
Sekarat tak mampu meneruskan kalimat
Demikianlah kebodohan
Aku menyalahkanmu
Wahai Negeri....
Berbisiklah pada Tuhan
Engkau ditikam senyap ketidakpeduliaan
Tak perlu kau cari dimana api
Buanglah......buanglah......buanglah......
Matahari terasa mendingin
Anomalikan negeri pada kemurungan
Semoga kepedulian ini tak jemu berduduk manis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar