Rabu, 03 Oktober 2012

Analisis Ragam Kebudayaan


MK SOSIOLOGI UMUM                                                    
Nama Praktikan
Ari Fauzi Sabani ( F24120073 )

KEHIDUPAN SUKU DAYAK KENYAH DAN MODANG DEWASA INI INVENTARISASI SEBUAH PROSES KEMISKINAN
Franky Raden

            Kesenian dalam masyarakat suku Dayak Kenyah dan Modang merupakan konteks gerak kehidupan sehari-hari. Daerah pemukiman suku-suku tersebut yang terletak di wilayah kecamatan Ancalon, Kabupaten Kutai dengan Kota Tenggarong merupakan daerah yang terisolir. Suku Dayak sendiri dikenal sebagai suku yang yang hidup dalam suatu keutuhan kebudayaan dan sistem nilai yang khas. Namun, semua itu berubah sejak kedatangan misionaris Belanda yang membawa agama baru ke daerah ini. Sejak saat itu, konflik dan perpecahan pun terjadi dalam intern suku Dayak, sehingga mereka yang menganut agama baru pun memutuskan untuk meninggalkan daerah asalnya.
            Di daerah baru itu, mereka mengalami suatu goncangan perubahan mekanisme kehidupan. Sektor perekonomian merupakan sektor yang paling terlihat terkena dampak goncanggan tersebut. Mereka berubah menjadi masyarakat yang sangat ketergantungan terhadap pihak lain. Ketergantungan dan ketidakmandirian itu merupakan cikal bakal dari proses pemiskinan yang terjadi kepada mereka. Akan tetapi, proses pemiskinan ini bukan hanya menimpa sektor ekonomi, lebih parahnya proses ini pun menimpa kebudayaan dan kesenian mereka. Contohnya, Lamin yang merupakan manifestasi dari tata cara pemerintah dan susunan masyarakat serta merupakan titik sentral dari aktivitas kehidupan mereka dalam ruang penghayatan kebersamaan yang eksistensial, akhirnya tereduksi menjadi bangunan megah yang mati karena setiap keluarga saat ini sudah mempunyai rumah sendiri. Akibat dari proses desentralisasi ini yaitu kesenian menjadi terpisah dari kehidupan sehari-hari mereka. Terciptanya kondisi demikian ini, tidak dapat dilepaskan dari penanganan dan tanggungjawab pemerintah daerah. Tetapi usaha yang telah dilakukan pemerintah hanya menjebak mereka ke dalam masalah yang rumit karena ketidakpahaman pemerintah terhadap permasalahan yang terjadi.
Menurut suku Dayak, tanggalnya sebuah roda kehidupan yang menggerakkan seluruh sistem nilai mereka, merupakan titik awal dari munculnya khaos. Dari sini jelas bahwa proses pemiskinan yang mereka alami adalah proses pemiskinan nilai secara keseluruhan di tiap sisi kehidupan.
            Permasalahan ini adalah miniatur tentang permasalahan yang terjadi di negeri ini. Bukan semata-mata pemiskinan ekonomilah yang terjadi, tapi pemiskinan yang dilakukan oleh kebudayaan modern/barat terhadap sistem nilai kebudayaan kita yang efeknya jauh lebih berbahaya.

Analisis Ragam Kebudayaan
UNSUR
WUJUD
Idiil
Aktivitas
Fisik
1. Bahasa
Pola komunikasi dan berbahasa
Terjadi Komunikasi total yang sarat dengan emosi yang mampu menstimulir vitalitas mereka.
Pantun dan cerita-cerita historis
2. Sistem Teknologi
Masuknya kebudayaan luar/kota
Menggunakan teknologi modern seperti kaset, radio, dsb.
Radio, kaset.
3. Sistem Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
·    Beraladang dan bertani, lalu menjual hasilnya kepada tengkulak. Jual beli dan sistem barter yang terjadi antara masyarakat dayak dengan tengkulak.
Pasar, perahu dagang, barang yang dijual dan dibeli, uang.
4. Organisasi Sosial
Kerinduan masyarakat suku Dayak untuk menjalankan nilai-nilai kultural tradisi mereka yang dahulu.
Mereka berkumpul di warung-warung sambil bercakap-cakap dan meminum minuman keras atau di rumah-rumah sambil berjudi.
Terdapat masyarakat suku Dayak di warung-warung atau di di rumah-rumah tertentu.
  5. Sistem Pengetahuan
Peristiwa kesenian yang mengandung nilai-nilai sosial dan pendidikan moral yang terwujud dalam aktivitas kehidupan sehari-hari mereka.
Pendidikan informal yang tersaji dalam nilai-nilai sosial kehidupan mereka yang melibatkan kanak-kanak sampai kakek-kakek.
Pendidikan formal yang disodorkan pemerintah.
Perilaku kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak.

Sekolah formal pemerintah.
6.Kesenian
Tradisi tempat tinggal.
Masyarakat Dayak dahulu membuat Lamin sebagai tempat tinggalnya.
Lamin
7. Sistem Religi
Tradisis Kepercayaan lama yang dianut dan kedatangan misionaris Belanda yang membawa agama kristiani.
Sebagian masyarakat Dayak tetap memeluk kepercayaan lama. Sebagian masyarakat pindah ke agama baru.
Terbentuknya kelompok suku Dayak yang menganut agama baru.

Dari artikel ini terdapat dua jenis gerak kebudayaan. Sebagian masyarakat suku Dayak mengalami integrasi kebudayaan melalui masuknya ajaran baru dan kebudayaan dari kota, lalu lama kelamaan mereka mulai meninggalkan kebudayaan aslinya. Sebagiannya lagi mengalami diversitas kebudayaan karena mereka tetap mempertahankan kebudayaan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar