Minggu, 21 Oktober 2012

“MINGGU PAGI DI AGRICULTURAL UNIVERSITY”



Oleh : Ari Fauzi Sabani

Inilah potret minggu pagi di sekitar kampus pertanian yang paling tersohor di Indonesia. Realita ini menguak dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang pertama akan menghantarkan citra IPB sebagai kampus yang memasyarakat karena memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk menikmati sebagian fasilitas yang ada di kampus seperti Gladiator, sekitaran GWW. Sudut pandang yang kedua datang dari para mahasiswa IPB, sebagian merasa risih dengan banyaknya masyarakat yang berlalu lalang disekitaran kampus. Saya pun mempunyai potret jelek terhadap realita ini, bukan pemakaian tempat yang dipermasalahkan atau saya melarang masyarakat untuk masuk kampus IPB, tapi rasa tanggungjawab masyarakat terhadap pemakaian fasilitas tersebutlah yang sangat saya permasalahkan.

Saya selalu waswas dan riskan ketika hari minggu tiba, hipotesisnya pada hari itu kampus pertanian yang saya cintai ini akan dihiasi oleh sampah-sampah mencolok dengan bau yang menyengat, dan potret remaja yang berpacaran di tempat sepi sekitaran kampus. Dan hipotesis itupun jelas selalu terbukti setiap minggunya. Ini sangat bertolak belakang dengan visi misi IPB yang bercita-cita menjadi “World Class Univesity” yang tentu memperhitungkan aspek kebersihan, dan potret lingkungan serta sosial yang terjadi di kampus.

Apabila kita kaitkan dengan fenomena menjamurnya pamflet dan baliho kampanye para calon presiden dan wakil presiden mahasiswa, maka menurut pandangan saya permasalahan ini perlu diusung oleh para calon tersebut. Begitupun dengan akan segera digulirkannya pemilihan rektor baru Institut Pertanian Bogor, permasalahan ini perlu dijadikan pekerjaan rumah bagi siapa saja yang ingin menjadi rektor. Yang perlu dilakukan adalah pengontrolan dan pengawasan terhadap pemakaian fasilitas serta pembinaan terhadap masyarakat agar sadar dan mampu bertanggungjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar