Senin, 20 Januari 2014

INTELEGENSI & FORTIFIKASI


Oleh : Ari Fauzi Sabani
(BULETIN MAJALAH EMULSI) 



Masalah gizi mikro utama di Indonesia diantaranya adalah Gangguan akibat Kekurangan Yodium (GAKY). GAKY merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara lain gondok, kretenisme, reterdasi mental dll. Iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari hormon tirokin. Apabila jumlah iodium yang tersedia tidak mencukupi, produksi tiroksin menurun, akibatnya sekresi triglobulin oleh sel tiroid meningkat yang menyebabkan kelenjar membesar dan terjadi hiperplasia yang mengakibatkan gondok (Cahyadi 2004). Tercukupi iodium dapat mencegah gangguan otak yang dapat menimbulkan menurunnya kemampuan intelektual, melambatnya kemampuan psikomotor dan menyebabkan retardasi mental. Iodium juga bermanfaat mengatur tingkat oksidasi dalam setiap sel pada jaringan tubuh yang aktif atau aksi calorigenic, mengatur fungsi syaraf dan jaringan otot, memperkuat otot-otot rangka hingga peredaran darah.
Kenyataannya, pengaruh zat yang satu ini bagi kecerdasan adalah bagaikan garam dalam sayur. Walaupun sedikit, tapi sangat diperlukan. Akibat kekurangan yodium, bangsa kita dilaporkan telah kehilangan 140 juta angka IQ (Intelligence Quotient point), yakni angka yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang. Hal ini berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi penerus bangsa kita.
Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium menunjukkan prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok umur yang sama yang berasal dari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini dapat disimpulkan kekurangan yodium mengakibatkan keterampilan kognitif rendah. Semua penelitian yang dikerjakan di daerah kekurangan yodium memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan otak yang berdimensi luas. Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi yodium akan memperbaiki prestasi belajar anak sekolah. Faktor penentu kadar T3 otak dan T3 kelenjar hipofisis adalah kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3 serum.. Kadar T3 otak yang rendah, yang dapat dibuktikan pada tikus yang kekurangan yodium, didapatkan kadar T4 serum yang rendah, akan menjadi normal kembali bila dilakukan koreksi terhadap kekurangan yodiumnya. Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan bodoh dan lesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa. Keadaan lesu ini dapat kembali normal bila diberikan koreksi yodium.
            Diantara strategi - strategi penghapusan GAKY untuk jangka panjang adalah fortifikasi yodium. Fortifikasi yodium adalah penambahan yodium dalam jumlah tertentu pada suatu produk pangan sedemikian rupa sehingga produk tersebut dapat berfungsi sebagai sumber penyedia yodium, terutama bagi masyarakat yang mengalami kekurangan yodium. Sampai tahun 60an, beberapa cara suplementasi yodium kedalam berbagai jenis pangan pembawa seperti garam, roti, susu, gula dan air telah dicoba. Iodisasi garam menjadi metode paling umum yang dapat diterima oleh banyak negara di dunia, sebab garam merupakan bahan pangan yang murah, mudah didapat dan dikonsumsi setiap hari oleh seluruh lapisan masyarakat disegala tingkat ekonomi. Disamping itu, kadar dan cara konsumsi garam bisa dikatakan hampir seragam, prosesnya sederhana dan tidak mahal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar